Saturday, January 26, 2013

suka dukanya menjadi care taker

setiap manusia selalu mengalami ujian hidup,seperti halnya pekerja yang selalu di uji oleh pekerjaannya,sabar dan ikhlas adalah kunci utamanya agar kita bisa menghadapi segala macam beban yang ada dan selalu berusaha tersenyum dalam kondisi sepayah  apapun. disini aku menceritakan sedikit pengalaman kerjaku di taiwan,tahun 2006 atau tepatnya beberapa tahun yang lalu aku bekerja merawat seorang jompo yang mengidap penyakit diabetes,pekerjaan itu bisa dibilang begitu ringan dan santai karena jompo yang aku rawat tidak rewel dan tidak selalu merepotkanku,bahkan begitu menurut dan orangnyapun pendiam tidak banyak omong atau komentar,dan diapun tak pernah mengeluh dengan pelayananku padanya,keluarganyapun sangat welcome sama aku,sangat menghormati aku dan menghargai pekerjaanku yang menuntutku untuk bangun setiap 3 jam sekali ditengah malam untuk mengganti pampers,dan juga tidak ada aturan-aturan yang memberatkanku,kegiatan si jompo sehari-haripun selalu teratur,pokoknya dari pagi sampai mau tidur aku menikmati pekerjaan itu, bisa dibilang waktu bekerjaku dan waktu istirahatku begitu seimbang,bahkan bisa dibilang waktu istirahatku lebih banyak.
pagi jam 6 bangun tidur,jam 6.30 sarapan pagi,jam 9 si jompo tidur lagi,jam 11.30 makan siang,jam 12.30 tidur siang sampai jam 4,jam 5.30 makan malam,jam 7 tidur malam sampai pagi jam 6. begitu setiap hari,aku yang tidak terbiasa tidur malampun merasa senang karena jadwal si jompo begitu meringankanku,sayangnya setelah 4,5 tahun jompo yang aku rawat mengalami komplikasi pada pencernaannya dan setelah 2 bulan dirawat di rumah sakit jompo yang aku rawat meninggal dunia,dengan berat hati dan terpaksa pekerjaan itu harus aku tinggalkan karena jompo yang aku rawat meninggal dunia.
di awal tahun 2011 aku pindah kerja,aku memulai pekerjaan baruku lagi,merawat jompo yang mengidap penyakit parkinson,penyakit parkinsons terkadang membuat jompo seperti orang linglung dan kehilangan akal sehatnya,jompo yang aku rawat orangnya baik,dulu di waktu dia masih muda pernah juga bekerja di indonesia menjadi kontraktor jalan tol,keluarganya juga sangat baik dan perhatian sekali sama aku.                      jadwal kerjaku juga tak jauh berbeda dengan jadwal kerja sebelumnya,disini pun tak ada peraturan-peraturan yang mengikatku,tapi sayangnya setelah 2 bulan aku bekerja,orang yang aku rawat terjatuh dikamar mandi dan mengalami patah tulang pada pahanya yang menyebabkan dia harus dirawat di rumah sakit untuk menjalani operasi,tapi operasi itu ternyata membuat jompo yang aku rawat mengalami depresi dan stress karena pada awalnya dia tidak mau melakukan operasi karena trauma yang dialaminya, untuk urusan yang satu ini jompo tersebut lumayan bandel dan tidak mengindahkan saran dokternya karena dia tidak begitu suka dengan rumah sakit dan dokter, akhirnya semakin hari keadaan tubuhnya semakin drop dan mengakibatkan beberapa pembuluh darahnya tidak berfungsi dan pada akhirnya mengakibatkan koma,setelah beberapa hari di ICU orang yang aku rawat tersebut meninggal dunia. 

akhirnya dengan segala keterbatasan waktu yang ada aku harus mencari pekerjaan lain lagi,karena kurang 2 bulan kontrak kerjaku genap 2 tahun dan apabila dalam waktu 2 bulan tersebut aku belum mendapatkan perkerjaan dengan sangat terpaksa aku harus meninggalkan taiwan.
sambil menunggu ada pekerjaan yang cocok,teman anak perempuan dari jompo yang aku rawat mengenalkan aku pada sebuah keluarga (mertuanya) yang kebetulan pada saat itu membutuhkan seorang untuk merawat ibu mertuanya yang mengidap penyakit kanker tulang stadium akhir,walaupun pada saat itu aku membutuhkan pekerjaan tapi tidak semudah dan secepat itu aku menerima dan mendapatkan pekerjaan itu,aku sendiri perlu berpikir panjang untuk menerimanya,karena sebelum itu keluarga jompo yang meninggal dan agency yang membantu aku mencarikan pekerjaan merasa keluarga tersebut tidak seperti keluarga kebanyakan,akupun disuruh bersabar lagi dan menunggu pekerjaan yang lain datang. tapi mungkin ini sudah menjadi jalanku,keluarga tersebut beberapa kali menelepon agencyku dan meneleponku agar aku bersedia datang interview kerumahnya,hari yang ditentukanpun tiba,aku dan agencyku datang ke keluarga tersebut melihat kondisi orang yang akan aku rawat dan melakukan beberapa tanya jawab padaku,dan pada akhirnya keluarga tersebut memilih aku untuk bekerja merawat orang yang sakit itu. 

seminggu kemudian aku dan agencyku datang lagi,aku datang untuk memulai pekerjaan baruku sementara agencyku datang untuk mengantarkanku dan membantu mengurus surat-surat dan kontrak kerjaku dan perjanjian-perjanjian yang lain diluar kontrak.
dihari pertama aku kerja aku merasa tidak ada masalah yang berarti,aku cuma merasa tak terbiasa dengan tidur malam,karena selama ini aku selalu tidur paling malam adalah jam 10.00 akupun berusaha menyesuaikan diri dengan keluarga mereka (keluarga baru yang aneh),dihari-hari berikutnya munculah keanehan-keanehan pada keluarga ini,ada satu anggota keluarganya (anak perempuan dari orang yang aku rawat) yang tidak begitu suka dengan kedatanganku karna dia sudah memilih orang lain untuk merawat ibunya tapi ternyata ayahnya memilih aku untuk merawat ibunya. bila dia datang hari-hariku jadi merasa tegang,seperti tidak bisa bernafas lega karena setiap pekerjaan yang aku lakukan selalu dalam pengawasan dia. seringkali dia berselisih paham dengan ayahnya karena aku,tapi bukan hanya karna aku saja dia berselisih paham dengan ayahnya tapi disetiap masalah yang ada dirumah ini dia selalu seperti itu. oh iya....aku belum menceritakan kondisi orang yang aku rawat,dia seorang perempuan tua berusia 80 tahun,mengidap penyakit kanker tulang stadium akhir,dari bagian dada ke bawah (kaki) sudah tidak bisa merasakan apa-apa alias mati rasa,tapi dari dada ke kepala dia masih bisa merasakan sakit dan sebagainya. tapi walaupun dia sudah terbaring tak berdaya di atas ranjang dia masih bisa marah,complain dan menginginkan sesuatu. aku sendiri kadang dibuatnya capek gak ada hentinya dengan permintaan dia yang macam-macam layaknya orang yang masih sehat,apalagi bila rasa sakit itu datang,bisa sehari semalam aku gak bisa istirahat ataupun tidur,sebentar-sebentar minta di elus-elus punggungnya sampai dia tertidur pulas layaknya bayi yang mau tidur. bukan hanya itu saja,bila aku melakukan gerakan yang membuat tubuhnya dia merasa sakit dia akan segera melontarkan kata-kata yang sangat tidak enak untuk didengar,katanya aku memperlakukan dia dengan kasar,atau bahasa mandarinnya 'hen siung". kadang aku merasa capek sekali menghadapinya,karena merasa tidak dihargai oleh dia.

dalam keluarga ini setiap orang memiliki karakter sendiri-sendiri,orang yang aku rawat memiliki karakter yang manja,selalu ingin diperhatikan,segala sesuatunya harus sempurna. suaminya orang yang aku rawatpun demikian....segala sesuatunya harus sempurna,lebay,ganjen seperti anak muda,masalah kecil menjadi besar,kesalahan orang lain begitu jelas dimatanya tapi kesalahan sendiri tak pernah nampak,walau pada akhirnya dia mengakui kesalahannya. dan yang paling tidak aku suka dari dia adalah selalu mengungkit dan menceritakan sesuatu yang berhubungan dengan uang sampai bekali kali. sedang anak perempuannya dia selalu salah paham dengan pemikiran orang lain,yang ujung-ujungnya menjadi keributan. anak laki-lakinya lumayan pendiam,tapi tetap saja sering ribut sama ayahnya karena ayahnya merasa benar dan ingin segala keinginannya di turuti. walaupun demikian sebenarnya hati mereka baik,memperlakukan aku juga dengan baik tapi aku merasa pekrjaan ini begitu menyita waktu dan begitu  melelahkan karena dalam keluarga ini ada seribu peraturan yang harus aku taati,kegiatan sehari-harinya juga tidak teratur,waktu tidur juga terlalu malam,belum lagi aku harus siap siaga bila orang yang aku rawat tengah malam membutuhkan sesuatu dari aku. aku juga harus membatasi pergaulanku dengan orang luar (teman).

bulan februari atau bertepatan dengan imlek pasien yang aku rawat meninggal dunia,aku tidak menyangka pasienku akan pergi secepat itu,karna seperti biasa setiap bulannya pasien yang aku rawat menjalani treatment khusus untuk penyakitnya. cuma saja kali ini ada banyak kejanggalan yang aku rasakan,dari pembengkakan ditubuhnya karna cairan kencing yang tidak bisa keluar,sering melihat sesuatu didepannya padahal didepannya tidak ada apa-apa,dan sering bicara yang aneh-aneh. 

pasien yang aku rawat meninggal dunia akupun harus bersiap untuk mencari pekerjaan baru dan menyesuaikan diri lagi,kira-kira sebulan lebih aku menunggu pekerjaan baru. dalam masa itu tidak mudah aku melewati hari-hariku,banyak masalah yang harus aku hadapi, akupun harus kesana kemari kadang 2-3 hari aku harus numpang tidur dirumah teman karna ada satu pihak dari keluarga pasien yang tidak suka aku tetap tinggal dirumah itu. walau kadang aku merasa risih bila mendengarnya langsung tapi aku berusaha sabar menghadapinya seolah masalah itu tidak ada. sampai akhirnya aku benar-benar mendapatkan pekerjaan baru dan aku harus pindah dari rumah itu.

sekarang aku bekerja merawat seorang nenek yang usianya sekitar 75 tahun dengan berbagai macam penyakitnya,jantung,diabetes dan ginjal. nenek ini boleh dibilang menurut walau kadang susah juga untuk dibilangin. walaupun usianya sudah senja tapi orangnya masih lumayan ganjen dan suka becanda karna aku sendiri suka ketawa kalau dia ngomong. nenek ini merasa dirinya paling cantik,paling bisa mematchingkan baju dan merasa dirinya paling beda dari nenek-nenek yang lain yang seusia dengan dia.
pokoknya segala sesuatunya seperti anak kecil,segala sesuatunya harus dibilang baik dan harus dipuji agar dia seneng.

merawat jompo memang banyak sekali suka dukanya,intinya kita harus sabar menghadapinya bila jompo yang kita rawat tidak seperti yang kita harapkan.
jompo itu bisa dibilang anak kecil,karna biasanya orang tua atau jompo itu akan memiliki sifat seperti anak kecil lagi , semua keinginannya harus dituruti walau kadang keinginan itu tidak masuk akal. jadi kita harus pintar-pintar merawat seorang jompo.











No comments:

Post a Comment